pacman, rainbows, and roller s
ABU ADRIANSYAH MUHAMMAD BASWADI
Istiqomah di atas sunnah adalah jalan keselamatan
| BERANDA || INFO || RUJUKAN |


Saat ini tanggal: 21/11/24jam:15:51Bismillah
Assalaamualaikum
Terakhir update: 04/12/12 jam: 05:36
Translator
|Arab| |China| |Inggris| |Spanyol| |Perancis| |Italian| |Jepang| |Korea| |India| |Russian|
TAUHID

tauhid
Sabtu, 01 Desember 2012
Ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.

Istilah tauhid memang telah menjadi istilah yang sangat populer di tengah masyarakat muslim. Namun tak sedikit yang memahaminya dengan pemahaman yang salah.
Makna tauhid yang sebenarnya adalah mengesakan Allah Ta'ala pada sesuatu yang menjadi kekhususan-Nya baik Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma serta Sifat-sifat-Nya.
Rububiyah artinya penciptaan alam, kepemilikan serta pengaturannya. Uluhiyah artinya ibadah, sementara Asma dan Sifat artinya nama-nama Allah Ta'ala serta sifat-sifat-Nya yang sangat baik dan agung sebagaimana yang Allah Ta'ala tetapkan dalam kitab-Nya atau yang Rasul-Nya tetapkan dalam haditsnya (lihat Al-Qaulul Mufid 1/hal 9,14,16 oleh Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
Inilah tauhid hakiki yang dibawa oleh para Rasul Allah Ta'ala. Namun banyak orang yang menyelewengkan dari makna yang hakiki ini, sebagai contoh:
1. Orang-orang ahli filsafat menamakan ilmukalam atau filsafat dan mantiq Yunani yang dipakai untuk mempelajari permasalahan-permasalahan aqidah sebagai tauhid (lihat Al Haqiqatus Syariyyah, oleh Bazmuul hal: 73)
2. Orang-orang Mu’tazilah mendefinisikan kata tauhid dengan pembahasan seputar sifat-sifat Allah Ta'ala, apa yang wajib untuk-Nya, dan apa yang tidak. Walaupun pada akhirnya mereka mengingkari semua sifat Allah Ta'ala yang kemudian hal ini menjadi salah satu dari 5 prinsip mereka (lihat Firaq Mu’asirah 2/1032).
3. Orang-orang penganut tarekat Tasawuf khususnya ekstrim mereka, justru meyakini tauhid sebagai “wihdatul wujud”, yakni bersatunya Allah Ta'ala dengan makhluk.
Menurut mereka, tauhid ada 3 tingkatan:
a. Tauhid orang awam, yaitu hanya beribadah kepada Allah Ta'ala tidak mempersekutukan-Nya.
b. Tauhidnya orang-orang khusus, hakekatnya adalah tenggelam dalam tauhidRububiyah yakni meyakini Rububiyah Allah Ta'ala dan meniadakan sebab atau hikmah (penciptaan mahkluk) sebagaimana keyakinan orang-orang Jabriyah. (Minhajus Sunnah Nabawiyah, 5/3588, 355)
c. Tauhidnya Khashshatul Khashshah (orang khususnya orang-orang khusus), yaitu wihdatul wujud. (lihat Madhahir Inhirafat Aqadiyah, 1/ 228-230)


Sumber:Majalah Asy-Syariah Edisi 001

Kategori:
Artikel ilmiah

Bagikan:Facebook Twitter Google+ E-mail QR Code



Komentar disini:




Kategori:
Aqidah Dan Tauhid
Biografi
Mp3 ilmiah
Aplikasi java

Yang berkunjung:
Hari ini: 1
Minggu ini: 1
Bulan ini: 1
Total: 93
Saat ini yang lag online:1

Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)
Desain oleh:Abu Adriansyah